Perkembangan Toko Kelontong
17 Jan 2024
Perkembangan Toko Kelontong: Dulu dan Sekarang!

Zaman sekarang, istilah "toko kelontong" nampaknya sudah jarang terdengar, terutama di kalangan anak-anak dan generasi muda. Perubahan ini mencerminkan pergeseran besar dalam pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat kita. Padahal toko kelontong menjadi salah satu bisnis kerakyatan yang banyak dijumpai di Indonesia.


Sejarah Toko Kelontong

Toko kelontong mulai banyak menjamur di Indonesia pada era tahun 1990-an. Pada saat itu, toko kelontong biasanya dimiliki kelompok masyarakat kelas menengah karena kebutuhan modal yang cukup besar. Keberadaan toko kelontong sendiri ternyata dipengaruhi beberapa budaya negara lain. 


Berdasarkan catatan sejarah, popularitas toko kelontong di Indonesia mulai naik saat krisis ekonomi tahun 1989. Saat itu, toko kelontong berhasil menjadi penyelamat krisis dan membuat masyarakat bisa bertahan dari harga-harga kebutuhan pokok yang sangat melonjak tajam. Semenjak saat itu, toko kelontong menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan yang dikembangkan oleh pemerintah.


Namun, bila dilihat kembali lebih ke belakang. Istilah toko kelontong pertama kali dikenalkan oleh pedagang asal Tionghoa yang datang ke Indonesia. Saat itu mereka kerap menggunakan bunyi dari barang jualan yang dipukul untuk menarik perhatian para pembeli. Suara yang dihasilkan pun sering berbunyi kelontong-kelontong hingga akhirnya para pedagang ini disebut sebagai toko kelontong.


Perkembangan toko kelontong

Awalnya, toko kelontong menjual barang kebutuhan pokok masyarakat dalam partai kecil atau kelompok kecil. Namun seiring berjalannya waktu, toko kelontong telah mengalami banyak perkembangan, seperti: 


1. Toko Kelontong Eceran Tradisional

Toko kelontong ecer tidak membutuhkan modal yang begitu besar dan cara penjualannya pun dengan eceran atau satuan. Jika Anda berminat ingin membuka usaha kelontong ecer, maka Anda harus mempunyai strategi pemasaran sendiri untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Anda harus memiliki strategi yang tepat untuk mencari pelanggan dan meminimalisir persaingan. Variasi barang yang akan dijual sebisa mungkin harus lengkap.


Walaupun membuka toko kelontong ecer terbilang mudah, namun tingkat persaingan toko eceran juga sangat ketat. Jadi, jika toko kelontong Anda sudah ramai dan memiliki banyak pelanggan, mungkin Anda bisa merangkap sebagai semi agen, atau menjual produk ecer secara grosir.


2. Toko Kelontong Grosir

Setelah toko kelontong eceran yang bersifat tradisional, mulai muncul toko kelontong grosir yang umumnya berbentuk lebih besar dan memerlukan modal usaha yang besar pula. Mengapa? Sebab, para pembeli harus berbelanja dengan jumlah yang sekaligus banyak. Nah, biasanya yang belanja atau kulakan di toko kelontong grosir yaitu warung-warung yang skalanya lebih kecil dan toko kelontong ecer.


Toko kelontong grosir juga merupakan usaha yang memiliki potensi profit yang besar daripada toko kelontong eceran, sebab menjual barangnya dalam jumlah sekaligus banyak, dan tingkat persaingannya pun tidak terlalu tinggi, sebab tidak semua orang bisa menekuni bisnis grosir yang pastinya bermodal sangat besar.


Toko kelontong grosir biasanya memiliki sistem yang lebih baik dibanding toko kelontong eceran tradisional, mulai dari sistem pemesanan hingga sistem pembukuan, namun belum menyentuh sistem yang terdigitalisasi dengan aplikasi lain.


3. Toko Kelontong Modern

Saat ini, telah banyak toko kelontong yang terdigitalisasi dengan baik. Pemanfaatan sistem digital pada toko kelontong ini memberikan fasilitas kepada masyarakat agar bisa mendapatkan seluruh kebutuhan belanja bulanan secara mudah dan cepat.


Bahkan, beberapa toko kelontong sudah bisa memanfaatkan aplikasi yang bisa langsung diakses lewat ponsel. Salah satunya adalah aplikasi AYO TOKO, yang memiliki beragam fitur untuk memudahkan pemilik toko kelontong seperti berbelanja lewat Mitra SRC yang bisa dicek terlebih dahulu ketersediaan dengan harga yang cukup bersaing dan sistem pembayaran yang bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti virtual account dan COD (Cash On Delivery) ketika barang diantar.


Nah setelah menyimak definisi dan jenis-jenis toko kelontong diatas, apakah tertarik untuk membuka usaha toko kelontong? Pilih tipe Yuk, cek artikel seputar inspirasi toko kelontong dan pengembangan toko lainnya agar lebih matang dan tahu tentang toko kelontong di website SRC! 

Artikel Terkait
chat with us icon
Talk to Us